HURUF HAMZAH ( أ
)
1- إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
1. Sungguh, amal itu hanyalah menurut niatnya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Umar ibn Khatthab, dll).
2 - إِيَّاكُمْ وَخَضْرَاءَ الدِّمَنِ ( الْمَرْأَةُ الْحَسْنَاءُ فِيْ مَنْبَتِ السُّوْءِ
)
2. Kalian agar menjauhi Khodhro’ ad-diman (wanita cantik yang hidup di
lingkungan jelek / tidak berakhlak)
3- أَيُّ دَاءٍ أَدْوَى مِنَ
الْبُخْلِ
3. Penyakit mana yang lebih berbahaya daripada bakhil / kikir ?
4- إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا
وَإِنَّ مِنَ الْعِلْمِ لَجَهْلاً
وَ إِنَّ مِنَ الشِّعْرِ
لَحِكْمَةً
4. Sungguh, diantara keterangan itu ada yang memiliki kekuatan sihir. Sungguh
diantara ilmu itu ada yang menyerupai kebodohan. Sungguh, diantara syiir itu
ada yang mengandung hikmah.(HR. Abu Dawud dari Burdah)..
5- اِسْنَعِيْنُوْا عَلَـى إِنْجَاحِ الْحَاجَاتِ
بِالْكِتْمَانِ, فَإِنَّ كُلَّ ذِيْ
نِعْمَةٍ مَحْسُوْدٌ
5. Minta tolonglah untuk mensukseskan hajat / kebutuhan dengan sembunyi-sembunyi,
karena setiap orang yang memperoleh nikmat itu didengki. (HR. Uqaili, Ibnu
‘Adi, Thabraani dalam al-Kabir, Abu Nu’aim dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman,
dari Mu’adz bin Jabal).
6- اِتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ, فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ
اللَّهِ حِجَابٌ
6. Takutlah terhadap doanya orang yang dizholimi, karena tidak ada hijab yang
menghalangi antara doa tersebut dengan Alloh.
7- إِنَّكُمْ لَنْ تَسَعُوا النَّاسَ
بِأَمْوَالِكُمْ فَسَعُوْاهُـمْ بِأَخْلاَقِكُمْ
7. Sungguh, kalian tidak dapat memuaskan orang-orang dengan harta kalian,
tetapi puaskan mereka dengan akhlak yang baik. [HR. Bazzar, Abu Nu’aim, Haakim
dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari Abu Hurairah].
8- إِنَّ هَذَا الدِّيْنَ مَتِيْنٌ,
فَاَوْغِلْ فِيْهِ بِرِفْقٍ وَلاَ
تُبَغِّضْ لِنَفْسِكَ عِبَادَ اللَّهِ, فَإِنَّ
الْمُنْبَتَّ لاَ أَرْضًا قَطَعَ
وَ لاَ ظَهْرًا أَبْقَـى
8 Sungguh, Agama Islam ini kokoh, maka berjalanlah padanya dengan halus dan
jangan membuat hamba Alloh membencimu, karena orang yang terputus perjalanannya
tidak dapat menyelesaikan perjalanannya dan tidak dapat mempertahankan
kendaraannya. [HR. Bazzar dari Jabir]..
9- إِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَ لَمْ
يُشَادَّ الدِّيْنَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ
فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا
9. Sungguh, Agama Islam itu mudah dan tak seorang pun yang mempersulitnya
kecuali ia merasakan kesulitan sendiri. Karena itu berlaku luruslah (tepat) dan
mendekatlah. [HH. Bukhari dan Sasa’i, dari Abu Hurairah]
10- إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِى الدِّيْنِ فَإِنَّمَا
هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
بِالْغُلُوِّ فِى الدِّيْنِ
10. Hindari keterlaluan dalam beragama, karena orang-orang sebelum kamu sungguh
telah rusak gara-gara sikap keterlaluannya dalam beragama. (HR Ahmad, Nasaa-i,
Ibnu Majah dan Haakim dari Ibnu Abbas).
11- اَْلإِقْتِصَادُ فِى النَّفَقَةِ نِصْفُ
الْمَعِيْشَةِ وَالتَّوَدُّدُ إِلَى النَّاسِ نِصْفُ
الْعَقْلِ, وَحُسْنُ السُّؤَالِ نِصْفُ الْعِلْمِ
11. Berhemat dalam nafkah adalah separoh penghidupan; Cinta kasih kepada
orang-2 adalah separoh akal, dan pandai bertanya adalah separoh ilmu. (HR.
Thabrani dan R. Baihaqi dari Ibnu Umar)
12- اَدِّ اْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ
وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ
12. Tunaikan amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau khianati
orang yang mengkhianatimu. (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, dari Abu
Hurairah, dll)
13- اْلأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا
ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا
اخْتَلَفَ
13. Roh-roh itu bergerombol-gerombol (bagai pasukan). Maka yang bersesuaian
akan bersatu, sedang yang tidak bersesuaian menjadi berselisih.. (HR. Bukhari
dari Aisyah, R. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud dari Abu Hurairah)
14- اِلْتَمِسُوا الرِّزْقَ فِى خَبَايَا اْلأَرْضِ
14. Carilah rezeki di pelosok bumi. (HR. Abu Ya’laa, Thabraani dan Baihaqi dari
Aisyah)..
15- أَخْسَرُ النَّاسِ صَفْقَةً مَنْ أَذْهَبَ آخِرَتَهُ
بِدُنْيَا غَيْرِهِ
15. Orang yang paling rugi dagangannya ialah yang menyingkirkan akhiratnya
dengan dunia orang lain..
16- إِنَّ مِنْ كُنُوْزِ الْبِرِّ
كِتْمَانَ الْمَصَائِبِ
16. Sungguh, menyembunyikan musibah merupakan sebagian dari simpanan kebajikan.
17- إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ
مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى:
إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ
مَا شِئْتَ
17. Sungguh, diantara yang pernah ditemukan dari perkataan para Nabi terdahulu
ialah : “Kalau engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu”.(HR. Ahmad,
Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas’ud).
18- إِيَّاكَ وَكُلَّ مَا يُعْتَذَرُ
مِنْهُ
18. Hindari setiap apa saja yang dicari-carikan alasannya. (HR. Dliyaa’ dari
Anas).
19- إِيَّاكَ وَقَرِيْنَ السُّوْءِ, فَإِنَّكَ بِهِ تُعْرَفُ
19. Jauhilah teman yang jahat, karena dengannya engkau akan dikenali (HDR. Ibnu
Asakir dari Anas).
20- أَخْسَرُ النَّاسِ صَفْقَةً مَنْ أَحْلَقَ يَدَيْهِ
فِيْ اَمَالِهِ, وَلَمْ تُسَاعِدْهُ, اْلأَيَّامُ
عَلَى أُمْنِيَّتِهِ, فَخَرَجَ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِ
زَادٍ وَقَدِمَ عَلَى اللَّهِ بِغَيْرِ
حُجَّةٍ
20. Orang yang paling rugi dagangannya ialah yang mengisi kedua tangannya dalam
lamunan-nya, tapi sayang hari-harinya tidak banyak membantu untuk mencapai
cita-citanya, lalu dia meninggal dunia tanpa membawa bekal amal dan Sowan
kehadirat Alloh dengan tanpa hujjah / alasan. (HR. Ibnu Najar, dari ‘Amir bin
Rabi’ah)
.21- أَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ
إِلَيْكَ
21. Perlakukan secara baik orang yang bertindak jahat kepada engkau
22- إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
22. Jika seorang diantara kalian marah, hendaklah berusaha diam. (HR Ahmad,
dari Ibnu Abbas)..
23- إِيَّاكُمْ وَالطَّمَعَ فَإِنَّهُ هُوَ الْفَقْرُ الْحَاضِرُ
23. Jauhi keserakahan/tamak, karena ia merupakan kefakiran yang hadir (menampak
saat ini). (HR. Thabrani dl Al Ausath dari Jabir).
24- إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتّحَلُّمِ وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ
يُعْطَهُ وَمَنْ يَتَّقِ الشَّرَّ
يُوْقَهُ
24, Sungguh, ilmu hanya diperoleh dengan belajar, dan sabar hanya diperoleh
dengan belajar sabar. Siapa yang mencari kebaikan, akan diberi, dan siapa yang
menjauhi keburukan akan dilindungi. (HR Daruquthni dari Abu Hurairah)
25- اُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى
اللَّحْدِ
25. Carilah ilmu sejak dari ayunan (tempat tidur bayi) sampai ke liang
lahat/kubur.
26- اِعْمَلْ لِوَجْهٍ وَاحِدٍ يَكْفِيْكَ الْوُجُوْهُ
كُلُّهَا
26. Beramallah untuk Alloh Yang Esa, maka seluruh makhluk akan mencukupimu
(HDR. Ibnu ’Adi dan Dailami, dari Anas)
27- اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَدًا وَ اعْمَلْ
ِلأَ خِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
27. Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu dapat hidup selamanya, dan
beramal ibadahlah untuk akhiratmu, dalam kondisi seolah-olah besok engkau akan
mati
28- أَبَى اللَّهُ أَنْ يَقْبَلَ
عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى
يَدَعَ بِدْعَتَهُ
28. Alloh enggan menerima amal ahli bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya.
(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Abi ‘Ashim dari Ibnu Abbas).
29- اِتَّبِعُوْا الْعُلَمَاءَ فَإِنَّهُمْ سُرُجُ الدُّنْيَا وَمَصَابِيْحُ
اْلآخِرَةِ
29. Ikuti para ulama, karena mereka merupakan lampu penerang dunia dan akhirat.
(HR. Dailami dari Anas).
30- اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
30. Bertakwalah kepada Alloh dimanapun kamu berada, dan ikutilah / tutupilah
keburukan dengan kebaikan, ia akan menghapusnya, dan parlakukan orang-orang
dengan akhlak yang bagus. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Haakim, dan Baihaqi dari Abu
Dzar, dll).
HURUF BA’ ( ب )
31- الْبَلاَءُ مُوَكَّلٌ بِالْمَنْطِقِ
31. Bala’ / bencana itu tergantung pada ucapan/ omongan. (HHR Qudlai dari
Khudzaifah, dan Ibn Sam’ani dari ’Ali).
32- الْبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِى وَالْيَمِيْنُ
عَلَى الْمُدَّعَى عَلَيْهِ
32. Penjelasan / pembuktian itu diperlukan dari pendakwah (penuduh), dan sumpah
diperlukan dari orang yang tertuduh.
33- بُعِثْتُ رَحْمَةَ وَلَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا
33. Aku diutus sebagai pembawa rahmat (kasih sayang) dan bukan sebagai pelaknat
34- بُعِثْتُ لأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ
اْلأَخْلاَقِ
34. Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (manusia) yang mulia
35- بَرِئَ مِنَ الشُّحِّ مَنْ
أَدَّى الزَّكَاةَ, وَقَرَى الضَّيْفَ وَ
أَعْطَى فِى النَّائِبَةِ
35. Terbebaslah dari sifat kikir / bakhil orang yang menunaikan zakat, menjamu
tamu dan membantu ketika terjadi musibah. (HR. Abu Ya’la dan Thabraani dari
Khalid bin Zaid bin Haritsah).
36- الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ, وَاْلإِثْمُ
مَا حَاكَ فِى صَدْرِكَ
وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ
النَّاسُ
36. Kebajikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang terlintas dalam
dadamu dan kamu merasa tidak senang jika diketahui orang lain.(HR. Bukhari,
Muslim, Tirmidzi dari Nawwas bin Sam’an).
37- الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ
النُّفُوْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ
37. (Yang disebut) Kebajikan ialah jiwa merasa tentram dan hati menjadi tenang
padanya. (HR. Ahmad dari Abu Tsa’labah)
38- بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرَّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ وَ عِفُّوْا تَعِفَّ
نِسَاؤُكَمْ
38. Berbaktilah pada orang tuamu, maka anak-anakmu akan berbakti padamu, dan
tahanlah diri kamu (untuk tidak megganggu wanita lain), maka wanitamu (isteri
dan anak pr-mu) akan menahan diri. (HR. Thabrani dari Ibnu Umar)
39- بَشِّرُوْا وَ لاَ تُنَفِّـرُوْا
39. Berilah kabar yang menggembirakan dan jangan membuat mereka lari (merasa
jera / takut).
HURUF TA’ ( ت )
40- تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ - تَرِبَتْ
يَدَاكَ
40. Wanita biasanya dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, statusnya,
kencantikannya dan agamanya. Karena itu, pilihlah orang yang beragama /
berakhlak, maka kedua tanganmu berdebu (= memperoleh keberkahan dan kebaikan
hidup). (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasai, dari Abu Hurairah)
41- تَرْكُ الشَّرِّ صَدَقَةٌ
41. Meninggalkan keburukan itu sodaqoh.
42- تَوَاضَعُوْا وَجَالِسُوْا الْمَسَاكِيْنَ تَكُوْنُوا مِنْ كُبَرَاءِ اللَّهِ
وَتَخْرُجُوْا مِنَ الْكِبْرِ
42. Bersikap Tawadhu’lah (rendah hati) dan duduklah berkumpul orang-orang
miskin, kalian tergolong orang besar di sisi Alloh dan bebas dari takabbur.
(HR. Abu Nu’aim dari Ibnu Umar)
43- التَّوَاضُعُ لاَ يَزِيْدُ الْعَبْدَ
اِلاَّ رِفْعَةً فَتَوَاضَعُوْا يَرْفَعْكُمُ اللَّهُ وَالْعَفْوُ لاَ
يَزِيْدُ الْعَبْدَ اِلاَّ عِزًّا فَاعْفُوْا
يُعِزَّكُمُ اللَّهُ
43. Tawadlu’ hanyalah menambah ketinggian pangkat seseorang. Karena itu
tawadlu’lah, Allah akan meninggikan pangkatmu. Pengampunan hanya menambah
kemuliaan seseorang. Karena itu maafkanlah, Alloh akan memuliakanmu. (HR. Ibnu
Abid Dunya dari Muhammad bin ‘Umairah al-‘Abdi)
44- تَنَقَّهْ وَتَوَقَّهْ (يَعْنِي تَنَقَّ الصَّدِيْقَ
وَ اخْذَرْهُ )
44. Berusahalah untuk memilih teman dan berhati-hatilah. (HR. Ibnu Hibban dan
Abu Nu’aim dari Ibnu Umar).
45- تَهَادَوْا تَحَابُّوْا
45. Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai. (HR. Abu Ya’la
dari Abu Hurairah).
46- التَّوْبَةُ تَهْدِمُ الْحَوْبَةَ
46. Taubat dapat meruntuhkan dosa.
47- التَّدْبِيْرُ نِصْفُ الْعَيْشِ
47. Membuat perhitungan (perencanaan dan pengaturan ekonomi) merupakan separoh
dari penghidupan
HURUF TsA’ ( ث )
48- ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ
فَهُوَ مُنَافِقٌ وَ إِنْ صَامَ
وَصَلَّى وَ حَجَّ وَ
اعْتَمَرَ وَقَالَ إِنِّـيْ مُسْلِمٌ
: إِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَ
إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَ
إِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
48. Ada tiga hal, barangsiapa ketiganya ada padanya, berarti ia munafik, sekalipun
ia berpuasa, shalat, hajji, umrah dan berkata: “Sungguh aku seorang muslim”.
Yaitu : (1) orang yang bila berbicara dusta (2) bila berjanji menyalahi, (3)
bila dipercaya berkhianat. (HR. Rustah dan Abu Syaikh , dari Anas).
49- ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ
فَهِيَ رَاجِعَةٌ عَلَى صَاحِبِهَا: الْبَغْيُ
وَالْمَكْرُ وَ النَّكْثُ
49. Ada tiga (hal), barangsiapa ketiganya ada padanya, maka akibatnya akan
kembali kepadanya: (1) kezhaliman, (2) tipu daya, dan (3) melanggar janji. (HR.
Abu Syaikh, Ibnu Mardawai, dari Anas)
50- ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ
جَمَعَ الْإِيْمَانَ : اْلإِ نْصَافُ مِنْ
نَفْسِكَ وَ بَذْلُ السَّلاَمِ
لِلْعَالَمِ وَاْلإِ نْفَاقُ فِى
اْلإِقْتَارِ
50. Ada tiga hal, barang siapa yang ketiganya terkumpul padanya, berarti ia
benar-benar me-ngumpulkan iman: (1) berlaku adil dari dirimu, (2) menebarkan
salam / keselamatan kepada makhluk, dan (3) infaq/sodaqoh dalam kondisi miskin.
HURUF JIM ( ج )
51- الْجَارَ قَبْلَ الدَّارِ وَالرَّفِيْقَ
قَبْلَ الطَّرِيْقِ وَ الزَّادَ قَبْلَ
الرَّحِيْلِ
51. Tetangga (perlu dipertimbangkan) sebelum rumah, kawan (perlu dimintai
pendapat) sebelum jalan dan bekal (perlu dipersiapkan) sebelum perjalanan. (HR.
Khatib, dari Ali).
52- جَمَالُ الرَّجُلِ فَصَاحَةُ لِسَانِهِ
52. Ketampanan lelaki terletak pada kefasihan / kebagusan lisannya. (HR.
Qudhaai, dari Jabir).
53- الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ اْلأُمَّهَاتِ
53. Surga berada dibawah telapak kaki ibu. (HR..Qudhaa’iy dan khatib, dari
Anas)
54- جُبِلَتِ الْقُلُوْبُ عَلَى حُبِّ مَنْ
أَحْسَنَ إِلَيْهَا وَ بُغْضِ مَنْ
أَسَاءَ إِلَيْهَا
54. Hati diciptakan untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya, dan
membenci orang yang berbuat buruk kepadanya. (HR. Ibnu ‘Adi, Abu Nu’aim dan
Baihaqi dari Ibnu Mas’ud.).
HURUF HA’ ( ح )
55- حُبُّكَ الشَّيْئَ يُعْمِى وَ يُصِمُّ
55. Cintamu kepada sesuatu dapat mambuatmu buta dan tuli. (HR. Ahmad, Bukhari,
Abu Dawud dari Abu Darda‘).
56- حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَ حُجِبَتِ الْجَنَّةُ
بِالْمَكَارِهِ
56. Neraka dibalut (ditutupi) dengan kesena-ngan dan surga dibalut dengan
hal-hal yang tidak menyenangkan. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
57- الْحَرْبُ خِدْعَةٌ
57. Perang adalah tipu muslihat. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan
Tirmidzi dari Jabir)
58- حُسْنُ الْعَهْدِ مِنَ اْلإِِيْمَانِ
58. Menepati janji secara baik itu sebagian dari iman.
59- الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنِ. يَلْتَقِطُهَا حَيْثُ وَجَدَهَا
59. Kalam hikmah merupakan mutiara orang beriman yang hilang, yang dipungutnya
pada saat menemukannya.
60- الْحَزْمُ أَنْ تُشَاوِرَ ذَا
رَأْيٍ ثُمَّ تُطِيْعُهُ
60. Merupakan sikap hati-hati yaitu engkau bermusyawarah dengan orang yang
memiliki pandangan, lalu engkau taati hasilnya.
61- الْحَلِفُ حِنْثٌ أَوْ نَدَمٌ
61. Sumpah itu (berakhir dengan) pelanggaran atau penyesalan.(HR. Bukhari dan
Haakim dari Ibnu Umar)
62- الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيْمَانِ (الْحَيَاءُ
هُوَ الدِّيْنُ كُلُّهُ)
62. Malu adalah sebagian dari iman. (HR. Muslim dan Tirmidzi, dari Ibnu Umar).
Malu itu agama seluruhnya (HR Thabrani dari Qurrah)
HURUF KHO’ ( خ )
63- خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ ِلأَ هْلِهِ وَ
أَنَا خَيْرُكُمْ ِلأَهْلِيْ
63. Sebaik-baik kalian adalah orang yang terbaik dalam memperlakukan
keluarganya. Dan aku adalah orang yang terbaik dalam memperlakukan keluargaku.
(HR. Thabraani dari Aisyah; riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Abbas)
64- الْخُلُقُ السَّيِّئُ يُفْسِدُ الْعَمَلَ كَمَا يُفْسِدُ الْخَلُّ
الْعَسَلَ
64. Akhlak yang buruk dapat merusak amal, sebagaimana cuka merusak madu. (HR.
Thabraani dari Ibnu Abbas).
65- الْخَلْقُ كُلُّهُمْ عِيَالُ اللَّهِ وَ
أَحَبُّهُمْ إِلَيْهِ أَنْفَعُهُمْ لِعِيَالِهِ
65. Makhluk seluruhnya adalah tanggungan Allah, dan yang paling dicintai Allah
diantara mereka adalah yang paling bermanfaat kepada tanggungannya. (HR. Abu
Ya’la dan Bazzar dari Anas)
66- خَيْرُ بَيْتٍ فِى الْمُسْلِمِيْنَ
بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ
إِلَيْهِ
66. Sebaik-baik rumah orang Islam ialah rumah yang didalamnya terdapat anak
yatim yang diperlakukan secara baik. (HR. Bukhari)
67- خُذُوْا عَلَى أَيْدِي سُفَهَائِكُمْ
قَبْلَ اَنْ يَهْلِكُوْا أَوْ
يُهْلِكُوْا
67. Peganglah tangan orang-orang bodohmu sebelum mereka hancur atau
menghancurkan. (HR. Thabrani dari Nu’man bin Basyir).
68- خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
68. Sebaik-baik manusia ialah orang yang paling baik akhlaknya. (HR. Thabraani
dan Ibnu Umar )
69-خُذِ الْحِكْمَةَ وَ لاَ يَضُرُّكَ
مِنْ أَيِّ وِعَاءٍ خَرَجَتْ
69. Ambillah hikmah dan tidak akan memba-hayakanmu dari arah mana saja bejana
yang berisi kalam hikmah itu keluar.
HURUF DAL ( د )
70- الدُّنْيَا عَرَضٌ حَاضِرٌ, يَأْكُلُ
مِنْهَا الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ وَاْلآخِرَةُ وَعْدٌ صَادِقٌ يَحْكُمُ
فِيْهَا مَلِكٌ عَادِلٌ يُحِقَّ
الْحَقَّ وَ يُبْطِلُ الْبَاطِلَ,
فَكُوْنُوْا أَبْنَاءَ اْلآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا أَبْنَاءَ
الدُّنْيَا فَإنَّ كُلَّ أُمٍّ
يَتْبَعُهَا وَلَدُهَا
70. Dunia adalah harta benda yang nampak saat ini, yang dimakan oleh orang yang
baik dan buruk perangainya. Sedangkan akhirat adalah janji yang benar-benar
akan ditepati, di sini Sang Raja yang Maha Adil akan menghakimi : membenarkan
yang benar dan menyalahkan yang salah. Kalian jadilah anak buah akhirat dan jangan
menjadi anak buah dunia, oleh karena semua (perilaku) ibu akan diikuti oleh
anaknya.
71- الدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ
, وَالدَّالُّ عَلَى الشَّرِّ كَفَاعِلِهِ
71- Orang yang menunjukkan pada kebaikan itu (pahalanya) seperti orang yang
melakukannya dan orang yang menunjukkan pada keburukan itu (dosanya) sama
seperti orang yang melakukannya. (HR. Bazzar dari Ibnu Mas’ud; Thabraani dari
Sahl bin Sa’d)
72- الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
72. Agama itu nasihat (= ketulusan, keikhlasan). (HSR. Bukhari dari Tsauban;
dan riwayat Bazzar dari Ibnu Umar)
73- دَعْ مَا يُرِيْبُكَ إِلَى
مَا لاَ يُرِيْبُكَ
73. Tinggalkan apa saja yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.
(HR. Ahmad dari Anas; Nasaai dari Hasan bin Ali; dan riwayat Khahib dari Ibnu
Umar)
74- دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةٌ وَ إِنْ كَانَ
فَاجِرًا فَفُجُوْرُهَا عَلَى نَفْسِهِ
74. Doa orang yang dizalimi dikabulkan, sekalipun ia itu penjahat, sedangkan
urusan kejahatannya akan dipikulnya sendiri. (HR. Thayaalisi dari Abu Hurairah)
75- دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ اْلأُمَمِ قَبْلَكُمْ
: الْحَسَدُ وَ الْبَغْضَاءُ, هِيَ
الْحَالِقَةُ, حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ.وَ الَّذِيْ نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ
حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى
تَحَابُّوْا. أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْئٍ
إِذَا فَعَلْتُمْ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوْا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
75. Telah menular kepadamu penyakit umat sebelummu, yakni dengki dan benci. Ia
itu pencukur, yakni pencukur agama, bukan pencukur rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad
di tangan-Nya, kamu tak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan tak akan
beriman sampai kamu saling cinta-mencintai. Maka, apakah tidak sebaiknya aku
beritahukan padamu sesuatu yang jika dilakukan, maka kamu akan saling
cinta-mencintai? (yaitu) Tebarkan salam (=kedamaian) diantara kamu . (HR Ahmad,
Tirmidzi dan Dhiya’, dari Zubair bin Awwam).
HURUF DZAL ( ذ )
76- الذَّنْبُ لاَيُنْسَى وَالْبِرُّ لاَ يَبْلَى وَالدَّيَّانُ
لاَ يَمُوْتُ فَكُنْ كَمَا شِئْتَ
76. Dosa itu tak terlupakan dan kebajikan itu tak akan rusak, sedangkan Dzat
Yang Membuat perhitungan lagi Maha Kuasa tak akan mati. Oleh karenanya, lakukan
apa maumu.
77- ذَرُوْا الْمُرَائِى لِقِلَّةِ خَيْرِهِ
77. Biarkan saja orang yang suka pamer, disebabkan karena kebaikannya sedikit
78- ذَاقَ طَعْمَ اْلإِيْمَانِ مَنْ
رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا
وَ بِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً
78. Telah mencicipi rasanya iman orang yang rela menjadikan Allah sebagai
Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasul. (HR. Ahmad,
Muslim, dan Tirmidzi, dari Abbas bin Abdul Munthalib )
HURUF RO’ ( ر )
79- الرَّفِيْقَ قَبْلَ الطَّرِيْقِ
79. Kawan (perlu dipertimbangkan) sebelum jalan. (HR. Khatib, dari Ali).
80- رَأْسُ الْحِكْمَةِ مَخَافَةُ اللَّهِ تَعَالَى
80. Pokok kebijaksanaan adalah takut kepada Alloh. (HR. Hakim dari Ibnu
Mas’ud).
81- رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً أَصْلَحَ
مِنْ لِسَانِهِ
81. Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang yang melakukan kemaslahatan
dengan lisannya.
82- الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ , اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الأرْضِ
يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
82. Orang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih.
Kasihanilah orang yang di bumi, maka kalian akan dikasihani oleh yang di
langit. (H.R. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim dari Ibnu’Amr.)
83- الرِّفْقُ فِى الْمَعِيْشَةِ خَيْرٌ
مِنْ بَعْضِ التِّجَارَةِ
83. Hemat dalam penghidupan (belanja) lebih baik daripada sebagian perdagangan.
(HR. Daaruquthni, Isma’ili, Thabraani dan Baihaqi dari Jabir).
84- رَأْسُ العَقْلِ بَعْدَ اْلإِيْمَانِ التَّوَدُّدُ
إِلَى النَّاسِ وَمَا اسْتَغْنَى مُسْتَبِدٌّ
بِرَأْيِهِ, وَمَا هَلَكَ عَبْدٌ
عَنْ مَشُوْرَةٍ فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ
بِعَبْدٍ هَلْكَةً كَانَ أَوَّلُ مَا
يُهْلِكُهُ رَأْيَهُ
84. Modal pokok akal sesudah beriman pada Allah adalah berkasih sayang kepada
sesama manusia. Orang yang sewenang-wenang tidak bisa tidak butuh pada
pendapatnya. Seseorang tidak hancur karena mau bermusyawarah. Jika Alloh ingin
menghancurkan seseorang, maka yang pertama kali membuatnya hancur ialah
pendapatnya.
HURUF ZA’ ( ز )
85- زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا
85. Berkunjunglah secara berselang (jarang-2), sehingga engkau akan bertambah
cinta. (HR. Thabraani dan Baihaqi dari Abu Hurairah, dll).
86- زِنْ وَ ارْجِحْ
86.Timbanglah dan lebihkan. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu
Majah, Hakim dan Ibnu Majah dari Suwaid bin Qais)
87- الزَّكَاةُ قَنْطَرَةُ اْلإِسْلاَمِ
87. Zakat merupakan jembatan Islam. (HR. Thabraani dari Abud Darda’ )
88- الزُّهْدُ فِى الدُّنْيَا يُرِيْحُ
الْقَلْبَ وَالْبَدَنَ, والرُّغْبَةُ فِى الدُّنْيَا تُطِيْلُ
الْهَمَّ وَالْحَزْنَ
88. Berpola hidup zuhud dalam urusan dunia dapat mengenakkan hati dan badan,
dan menyenangi dunia (Hubbuddunya) dapat memperpanjang kecemasan dan
kesedihan..(HR. Ahmad dan Baihaqi, dari Thawus secara mursal).
HURUF SIN ( س )
89- السَّعِيْدُ مَنْ وُعِظَ بِغَيْرِهِ
89. Orang yang bahagia adalah orang yang mau menerima nasehat orang lain.
90- سُوْءُ الْخُلُقِ شُؤْمٌ وَشِرَارُكُمْ أَسْوَءُكُمْ
أَخْلاَقًا
90. Akhlak yang buruk itu sial, dan orang yang paling jahat diantara kalian adalah
yang paling buruk akhlaknya. (HR. Khatib dari Aisyah)
91- سَدِّدْ وَقَارِبْ تَنْجُ
91. Bertindaklah secara sedang-sedang (= jangan memaksakan diri agar tidak
bosan), dan mendekatlah, kamu akan sukses.
92- سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
92. Pemimpin kaum merupakan pelayan mereka. (HR. dari Abu Qatadah, dan riwayat
Khatib dari Ibnu Abbas).
93- سَيِّدُ الْعَمَلِ الْوَرَعُ
93. Pemimpinnya amal adalah sikap wara’.
94- السَّكِيْنَةُ مَغْنَمٌ وَتَرْكُهَا مَغْرَمٌ
94. Ketenangan / ketentraman merupakan keuntungan, dan meninggalkannya adalah
beban. (HR. Hakim dan Ismaili, dari Abu Hurairah )
95- سَافِرُوْا تَصِحُّوْا و تُرْزَقُوْأ
95. Bepergianlah maka akan menjadi sehat dan diberi rezeki. (HR Ibnu ‘Adi dari
Muhammad bin Abdurrahman secara mursal)
HURUF SYIN ( ش )
96- شِرَارُ النَّاسِ الَّذِيْنَ يُكْرَمُوْنَ اِتِّقَاءَ شَرِّهِمْ
96. Seburuk-buruk manusia adalah mereka yang dihormati karena takut akan
kejahatannya.
97- شَرُّ النَّاسِ مَنِ اتُّقِيَ مَجْلِسُهُ
لِفُخْشِهِ
97. Orang yang paling buruk adalah orang yang majlisnya ditakuti disebabkan
kejahatannya
98- شِرَاكٌ مِنْ نَارٍ قَالَهُ
لِلْغَالِّ
98. Tali sepatu dari api neraka ditujukan / diucapkan kepada si pengkhianat /
pendengki
99- شِفَاءُ الْعَيِّ السُّؤَالُ
99. Obat ketidakmampuan berbuat adalah bertanya.
100- شَرُّ الرِّعَاءِ الْحُطَمَةُ
100. Seburuk-buruk pemimpin adalah orang yang kejam.
101- شَرُّ بَيْتٍ فِى الْمُسْلِمِيْنَ
بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ
إِلَيْهِ
101. Seburuk-buruk rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat
anak yatim yang diperlakukan secara buruk.(HR Bukhari)
102- الشِّعْرُ كَلاَمٌ فَحَسَنُهُ حَسَنٌ
وَقَبِيْحُهُ قَبِيْحٌ
102. Syiir itu ucapan. Bagusnya (isi) syiir berarti bagus, dan buruknya berarti
buruk
103- شِرَارُ أُمَّتِيْ الْوَحْدَانِى, الْمُعْجِبُ بِدِيْنِهِ الْمُرَائِي بِعَمَلِهِ
103. Seburuk-buruk umatku adalah orang yang suka menyendiri, yang mengagumi
(perilaku nya dalam) agamanya dan memamerkan amalnya.
HURUF SHOD ( ص )
104- صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِى مَصَارِعَ السُّوْءِ
104. Pekerja yang ma’ruf (juru dakwah) menjaga/melindungi gladiator/penjagal
perkara yang buruk
105- صَدَقَةُ الْبِرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
105. Sodaqah secara diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Tuhan.(HSR. Thabraani
dari Abdullah bin Ja’far).
106- صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِى الْعُمْرِ
106. Silaturrahim dapat menambah umur. (HR. Qudha’i dari Ibnu Mas’ud )
107- صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَ
أَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ
إِلَيْكَ وَقُلِ الْحَقَّ وَلَوْ
عَلَى نَفْسِكَ
107. Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahimmu, berbuat baiklah kepada
orang yang berbuat buruk kepadamu dan katakanlah yang haq/benar walaupun
terhadap dirimu sendiri. (HR Ibnun Najjar, dari Ali)
108- الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ اْلأُوْلَى
108. Sabar itu pada benturan (kejadian) pertama. (HR. Bazzar dan Abu Ya’laa
dari Abu Hurairah )
109- الصَّبْرُ مِفْتَاحُ الْفَرَحِ
109. Sabar adalah kunci kebahagiaan / kesenangan.
HURUF DHOD ( ض )
110- الضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ أَيَّامٍ فَمَا زَادَ فَهُوَ
صَدَقَةٌ
110. Menyuguhi tamu itu jatahnya tiga hari. Lebih dari itu sedekah. (HR Bukhari
dari Abu Syuraikh; Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Hurairah).
111- ضَعِيْ فِيْ يَدِ الْمِسْكِيْنِ
وَلَوْ ظِلْفًا مُحْرَقًا
111, Letakkan di tangan orang miskin, sekalipun kikil bakar. (HR Ahmad dan
Thabrani dari Ummu Bujaid)
112- ضَالَّةُ الْمُسْلِمِ حَرَقُ النَّارِ
112. Barang hilang orang Islam itu bakaran api. (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasaa-i
dan Ibnu Hibban dari Jarud bin Ma’la)
HURUF THO’ ( ط )
113- الطَّمَعُ يُذْهِبُ الْحِكْمَةَ مِنْ قُلُوْبِ الْعُلَمَاءِ
113. tamak (keserakahan) dapat menghilang-kan hikmah dari hati para ulama.
114- الطَّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ
114. Kesucian itu sebagian dari iman.
115- طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
115. Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim. (HR. Ibnu ‘Adi dan Baihaqi
dari Anas, Thabrani dan khatib dari Husain bin Ali, Thabrani dan Baihaqi dari
Abu Sa’id).
HURUF ZHO’ ( ظ )
116- الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
116. Perbuatan zhalim merupakan kegelapan pada hari kiamat.
117- الظَّنُّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ
117. Zhonn (persangkaan) merupakan perkataan yang paling bohong
118- ظُلْمُ الْغَنِيِّ الْمَطْلُ
118. Kezhaliman orang kaya adalah meman-jangkan (mengulur atau menunda zakat)
119- ظُلْمُ اْلأَجِيْرِ أَجْرَهُ مِنَ الْكَبَائِرِ
119. Menzhalimi (mengurangi, memotong, mengkorupsi) upah pekerja itu termasuk
dosa besar
HURUF ‘AIN ( ع )
120- اَلْعَفْوُ لاَ يَزِيْدُ الْعَبْدَ
إِلاَّ عِزًّا, وَالتَّوَاضُعُ لاَ
يَزِيْدُهُ إِلاَّ رِفْعَةً, وَمَا
نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ
120. Memaafkan tidak menambahi seseorang kecuali kemuliaan, sedang tawadhu’
tidak menambahinya kecuali ketinggian derajat. Dan harta tidak akan berkurang
disebabkan shodaqah.
121- الْعِدَةُ عَطِيَّةٌ
121. Janji itu pemberian. (HR Abu Nu’aim, dari Ibnu Mas’ud)
122- الْعِدَةُ دَيْنٌ
122. Janji itu hutang (HR. Thabrani dari Ali dan Ibnu Mas’ud)
123- الْعَالِمُ وَالْمُتَعَلِّمُ شَرِيْكَانِ فِى اْلأَجْرِ
123. Orang yang berilmu dan orang yang belajar adalah dua sekutu dalam balasan
pahala
124- عَلِّمُوْا وَيَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا وَبَشِّرُوْا
وَلاَ تُنَفِّرُوْا.فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَسْكُتْ
124. Ajarilah, permudahlah dan jangan mem-persulit. Gembirakanlah dan jangan
mambuat lari (kapok / tidak senang). Bila seorang diantaramu marah, hendaklah
ia diam. (HR. Ahmad dan Bukhari dari Ibnu Abbas).
125- عَلَيْكَ بِالإِيَاسِ مِمَّا فِيْ أَيْدِي
النَّاسِ, وَإِيَّاكَ وَالطَّمَعَ فَإِنَّهُ الْفَقْرُ الْحَاضِرُ
125. Engkau harus berputus asa (= tidak mengharap) apa saja yang ada di tangan
orang lain. Dan jauhilah keserakahan, karena ia merupakan kefakiran yang hadir
(menampak). (H.R. Hakim dari Sa’d)
126- عَزَّ مَنْ قَنِعَ وَ
ذَلَّ مَنْ طَمِعَ
126. Terhormatlah orang yang qona’ah (merasa puas atas apa saja yang
diterimanya) dan
HURUF GHAIN ( غ )
127- غُضَّ بَصَرَكَ
127. Tahanlah / pejamkan matamu.
128- الْغَادِرُ يُنْصَبُ لَهُ لِوَاءٌ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
128. Pengkhianat akan diberikan bendera kepadanya pada hari kiamat.
129- الْغِيْبَةُ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يُكْرِهُهُ
129. (Yang disebut) Ghibah (Menggunjing, ngerasani) adalah kamu menyebut-nyebut
apa saja (aib, dll) yang tidak disenangi saudaramu.(HR. Abu Dawud dari Abu
Hurairah)
130- الْغِيْرَةُ مِنَ اْلإِيْمَانِ
130. Ghirah (Cemburu) itu sebagian dari iman. (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi dari
Abu Sa’id)
131- الْغِلُّ وَالْحَسَدُ يَأْكُلاَنِ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ
الْحَطَبَ
131. Dendam dan dengki dapat memakan (merusak) berbagai amal kebaikan,
sebagaimana api memakan (membakar) kayu. (HR. Ibnu Shashari, dari Hasan bin
Ali)
132- غَفَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
لِرَجُلٍ أَمَاطَ غُصْنَ شَوْكٍ
عَنِ الطَّرِيْقِ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
132. Semoga Allah mengampuni dosa orang yang menyingkirkan ranting berduri dari
jalanan, baik dosa yang terdahulu maupun yang terakhir.(HR. Ibnu Zanjawaih dari
Abu Sa’id dan Abu Hurairah)
HURUF FA’ ( ف )
133- فِيْ كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ
حَرَّى أَجْرٌ
133. Pada setiap jantung yang panas terkandung pahala.. (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah dari Suraaqah bin Malik).
134- فِيْكَ خَصْلَتَانِ يُحِبُّهَا اللَّهُ: الْحِلْمُ وَ اْلأَنَاةُ
134. Pada dirimu ada dua hal yang dicintai Alloh : bermurah hati dan telaten
(utun, tekun, tak tergesah2)
135- فُكُّوا الْعَانِيَ, فَأَجِيْبُوْا الدَّاعِيَ وَأَطْعِمُوْا الْجَائِعَ وَعُوْدُوْا الْمَرِيْضَ
135. Lepaskan tawanan, datangi orang yang mengundang, berilah makan orang yang
kelaparan, dan jenguklah orang yang sakit. (HR Ahmad dan Bukhari dari Abu
Musa).
136- فِى الْمُنَافِقِ ثَلاَثُ خِصَالٍ: إِذَا
حَدَثَ كَذَبَ وَ إِذَا
وَعَدَ أَخْلَفَ وَ إِذَا ائْتُمِنَ
خَانَ
136. Pada orang munafik terdapat tiga perangai, yaitu bila berbicara berdusta,
bila berjanji mengingkari, dan bila dipercaya berkhianat. (HR. Al-Bazzar, dari
Jabir).
137- الْفَضْلُ فِى أَنْ تَصِلَ
مَنْ قَطَعَكَ وَ تُعْطِيَ مَنْ
حَرَمَكَ وَ تَعْفُوَ عَمَّنْ
ظَلَمَكَ
137. Keutamaan ada pada sikapmu menyam-bung orang yang memutus hubungan,
memberi orang yang tidak memberimu, dan memaafkan orang yang menzhalimimu. (HR.
Hanaad, dari ‘Athaa, secara mursal)
138- فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ
الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
138. Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah itu bagaikan keutamaan bulan
purnama atas keseluruhan bintang-bintang. (HR. Abu Nu’aim, dari Mu’adz bin
Jabal)
HURUF QOF ( ق )
139- الْقَنَاعَةُ مَالٌ لاَ يَنْفَدُ
وَ كَنْزٌ لاَ يَفْنَى
139. Qona’ah (Nerimo ing pandum, merasa puas dan cukup dengan pemberian apa
saja) adalah harta yang tidak ada habis-habisnya dan simpanan yang tak rusak.
(HR. Qudh‘i, dari Anas)
140- قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
140. Katakan yang benar, walaup terasa pahit
141- قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ عَلَى نَفْسِكَ
141. Katakan yang benar, walau menyangkut dirimu sendiri
142- قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ
اسْتَقِمْ
142. Katakan:”Aku beriman kepada Alloh”. Kemudian luruslah (istiqomah,
konsisten)
143- قُوْلُوْا خَيْرًا تَغْنَمُوْا وَاسْكُتُوْا
عَنْ شَرٍّ تَسْلَمُوْا
143. Katakan yang baik, kamu akan menjarah (kebaikan), dan diamlah dari
perkataan jelek, kamu akan selamat. (HR. Qudha‘i dari Ubaadah bin Shamit)
144- قِوَامُ الْمَرْءِ عَقْلُهُ وَلاَ دِيْنَ لِمَنْ
لاَ عَقْلَ لَهُ
144. Tiang penyanggah seseorang adalah akalnya dan tidak ada agama bagi orang
yang tidak berakal. (HR. Baihaqi, dari Jabir)
145- الْقُضَاةُ ثَلاَثٌ: اِثْنَانِ فِى النَّارِ وَوَاحِدٌ
فِى الْجَنَّةِ: رَجُلٌ عَلِمَ الْحَقَّ
فَقَضَى بِهِ فَهُوَ فِى
الْجَنَّةِ وَ رَجُلٌ قَضَى
لِلنَّاسِ عَلَى جَهْلٍ فَهُوَ
فِى النَّارِ وَ رَجُلٌ عَرَفَ
الْحَقَّ فَجَارَ فِى الْحُكْمِ
فَهُوَ فِى النَّارِ
145. Para hakim itu ada tiga (golongan), dua di neraka dan satu di surga: (1)
seorang mengetahui yang benar, lalu memutus perkara dengan kebenaran itu, maka
dia di surga, (2) seorang memberikan keputusan kepada orang-orang atas dasar
kebodohan, maka dia di neraka; dan 3) seorang lagi mengetahui yang benar, lalu
dia menyeleweng dalam memberikan keputusan, maka dia adalah di neraka.(HR. Abu
Dawud, Turmudzi, Nasaai, Ibnu Majah, dan Hakim, dari Buraidah)
146- قَـيِّدُوْا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
146. Ikatlah ilmu dengan tulisan. (HSR. Hakim dan Samwaih dari Anas )
147- قَلِيْلُ الْعَمَلِ يَنْفَعُ مَعَ الْعِلْمِ وَكَثِيْرُ
الْعَمَلِ لاَ يَنْفَعُ مَعَ
الْجَهْلِ
147. Sedikit berbuat akan bermanfaat jika disertai ilmu, dan banyak berbuat
tidak bermanfaat jika disertai kebodohan.(HR. Dailami dari Anas)
HURUF KAF ( ك )
148- الْكَيْسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ
وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ,
وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ
هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ اْلأَمَانِيَّ
148. Orang yang cerdas ialah orang yang mampu menundukkan nafsu dan berbuat
(beramal soleh) untuk kehidupan sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah
orang yang menuruti dirinya mengikuti hawa nafsu dan berangan-angan agar Alloh
menganugerahi sesuatu sesuai dengan yang diharapkan.. (HR. Ahmad, Turmudzi,
Ibnu Majah, dan Haakim, dari Syadad bin Aus)
149- كَادَ الْفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا
149. Hampir saja kefakiran menjadi penyebab kekufuran. (Riwayat Abu Nu‘aim dari
Anas)
150- كَبُرَتْ خِيَانَةً أَنْ تُحَدِّثَ أَخَاكَ
حَدِيْثًا هُوَ لَكَ بِهِ
مُصَدِّقٌ وَ أَنْتَ لَهُ
بِهِ مُكَذِّبٌ
150. Besar khianatnya adalah engkau berbicara kepada saudaramu dengan
pembicaraan yang dengannya ia mempercayaimu, sementara kamu justru
mendustakannya. (HR. Bukhari, Abu Dawud dari Sufyan bin Usaid)
151- كَرَمُ الْمَرْءِ دِيْنُهُ وَمُرُوْءَتُهُ عَقْلُهُ وَحَسَبُهُ خُلُقُهُ
151. Kemuliaan seseorang terletak pada agamanya, keperwiraan
(kejantanan/keberanian) ada pada akalnya, dan status derajatnya terletak pada
akhlaknya. (HR. Ahmad, Hakim
152- كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُحَدِّثَ
بِكُلِّ مَا سَمِعَ
152. Cukuplah seseorang berdosa, yaitu ia menceritarakan setiap apa saja yang
didengarnya. (HR. Abu Dawud dan Hakim, dari Abu Hurairah)
153- كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍحَرَامٌ
153. Setiap yang memabukkan itu khomer, dan setiap yang memabukkan itu haram.
(HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Nasaai dan Ibnu Majah, dari Ibnu Umar)
154- كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ
154. Masing-masing kalian itu pemimpin dan masing-masingnya dimintai
pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu
Dawud, dan Turmudzi, dari Ibnu Umar)
155- كَمَا تَدِيْنُ تُدَانُ
155. Sebagaimana engkau menghutangi, maka engkau pun akan dibayar (dilunasi
hutangnya). (Hasan, Ibnu Sa‘d, dari Ibnu Umar)
156- كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ
156. Setiap yang ma’ruf merupakan sedekah. (HR. Ahmad dan Bukhari dari Jabir).
157- كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى
يُعْرِبَ عَنْهُ لِسَانُهُ, فَأَبَوَاهُ
يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ
يُمَجِّسَانِهِ.
157. Setiap bayi dilahirkan atas dasar fitrah (kemurnian tauhid), sampai
lisannya bisa berbicara secara jelas (mumayyiz), maka bapak-ibunya yang
membuatnya Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR. Abu Ya‘la, Thabrani, dan Baihaqi
dari Aswad bin Sari)
158- كُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ
158. Masing-masing orang dipermudah sesuai kadar yang ditetapkan untuknya. (HR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud dari Imran bin Hushain(
159- الْكَلِمَةُ الْحَكِيْمَةُ ضَالَّةُ كُلِّ حَكِيْمٍ
159. Kalam hikmah adalah barang hilang setiap ahli hikmah
160- كَفَى بِالْمَرْءِ سَعَادَةً أَنْ يُوْثَقَ بِهِ
فِيْ أَمْرِ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ
160. Cukuplah seseorang merasa bahagia bahwa dia dipercaya dalam urusan
agamanya dan dunianya. (HR. Ibnu Najjar dari Anas)
HURUF LAM ( ل )
161- لَعَنَ اللَّهُ مَنْ مَثَّلَ
بِالْحَيَوَانِ
161. Semoga Alloh melaknati orang yang menyiksa hewan. (HR. Ahmad, Bukhari,
Muslim, an-Nasaai dari Ibnu Umar).
162- لَعَنَ اللَّهُ الْمُخَنَّثَ
162. Semoga Alloh melaknati orang lelaki yang bertingkah laku seperti wanita.
163- لَسْتُ مِنْ دَدٍ وَلاَالدَّدُ
مِنِّي
163. Aku tidak biasa bermain-main. Bermain-main bukan dari kebiasaanku.(HR.
Bukhari dan Baihaqi dari Anas).
164- لَقَدْ شَقِيْتُ إِنْ لَمْ أَعْدِلْ
164. Sungguh, aku benar-benar celaka jika tidak berlaku adil.
165- لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ
165. Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan. (HR. Hakim, dari
Hasan).
166- لَنْ يَهْلِكَ امْرُءٌ بَعْدَ مَشُوْرَةٍ
166. Seseorang tidak akan celaka setelah bermusyawarah.
167- لَقَدْ أَوْصَانِيْ جِبْرِيْلُ بِالجَارِحَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
167. Sungguh, Jibril benar-benar pernah ber wasiat kepadaku soal tetangga,
sehingga aku menyangka ia akan meninggalkan warisan
168- لَمْ يَكْذِبْ مَنْ نَمَى بَيْنَ
اثْنَيْنِ لِيُصْلِحَ
168. Tidak (dianggap) berbohong orang yang menyampaikan omongan diantara dua
orang untuk mendamaikannya. (HR. Abu Dawud dan Muslim, dari Ummu Kulsum bint
Uqbah).
169- لَوْبَغَى جَبَلٌ عَلَى جَبَلٍ
لَدُكَّ الْبَاغِي مِنْهُمَا
169. Andaikata sebuah gunung menganiaya gunung lainnya, tentu yang menganiaya
diantara keduanya akan dihancurkan. (HR. Ibnu Laal, dari Abu Hurairah)
170- لاَ يَجْنِيْ جَانٍ إِلاَّ عَلَى
نَفْسِهِ
170. Pendosa tidak terbebani dosa kecuali dosa itu kembali kepada dirinya
sendiri
171- لاَ يَنْتَطِحُ فِيْهَا عَنْزَانِ
171. Dua kambing tidak saling bertanduk-tandukan didalamnya
172- لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ
172. Pemfitnah / pengadu domba tidak akan masuk surga
173- لاَ يَقْضِيَنَّ حَكَمٌ بَيْنَ اثْنَيْنِ
وَهُوَ غَضْبَانُ
173. Hakim jangan sekali-kali memvonis salah satu pihak ketika sedang marah
174- لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ
مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
174. Seorang diantara kalian tidak sempurna imannya sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
175- لاَ يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لاَ
يَرْحَمُ النَّاسَ
175. Alloh tidak mengasihsayangi seseorang yang tidak mengasihsayangi
sesamanya.
176- لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ
لَهُ وَلاَ دِيْنَ لِمَنْ
لاَ عَهْدَ لَهُ
176. Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak memiliki sifat amanah, dan tidak
sempurna agama bagi orang yang tidak menepati janji
177- لاَ تُحْصِيْ فَيُحْصَى عَلَيْكَ
177. Kamu jangan suka menghitung/ mengoreksi orang lain. Kamu nanti akan balik
dihitung / dikoreksi
178- لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ حِجْرٍ مَرَّتَيْنِ
178. Orang mukmin tidak tersengat (kalajengking) dua kali dalam satu lubang.
(HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)
179- لاَ تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ بِأَخِيْكَ يُعَافِيْهِ اللَّهُ وَ يَبْتَلِيْكَ
179. Jangan menampakkan kegembiraan pada saudaramu (yang kesusahan), maka Alloh
justru akan mengasihinya dan memberimu cobaan. (HR. Tirmidzi, dari Warsilah)
180- لاَ تُوْكِى فَيُوْكَى عَلَيْكِ
, اِرْضَخِيْ بِمَا اسْتَطَعْتَ
180. Kamu jangan mengikatkan tali, maka kamu akan ganti diikat. Lepaskan
semampumu
181- لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ
181. Tak boleh merugikan/membahayakan dan tak boleh saling merugikan/
membahayakan
182- لاَ عَقْلَ كَالتَّدْبِيْرِ وَ
لاَ وَرَعَ كَالْكَفِّ وَ
لاَ حَسَبَ كَحُسْنِ الْخُلُقِ
182. Tiada akal seperti memikirkan akibat, tiada wara’ seperti menahan diri,
dan tiada status / martabat seperti akhlak yang baik. (HR. Ibnu Majah, dari Abu
Dzar.)
183- لاَ فَقْرَ أَشَدُّ مِنَ
الْجَهْلِ وَلاَ مَالَ أَعَزُّ
مِنَ الْعَقْلِ وَلاَ وَحْشَةَ أَشَدُّ
مِنَ الْعُجْبِ
183. Tiadalah kefakiran itu lebih hebat daripada kebodohan; tiadalah harta itu
lebih mulia daripada akal, dan tiadalah kemurungan itu lebih hebat daripada
‘ujub (mengagumi amalnya)
184- لَيْسَ بِمُؤْمِنٍ مَنْ لَمْ يَأْمَنْ
جَارُهُ غَوَائِلَهُ
184. Tidak disebut mukmin seseorang yang tetangganya merasa tidak aman
disebabkan kejahatannya
185- لَيْسَ الْخَبَرُ كَالْمُعَايَنَةِ
185. Kabar itu tidaklah seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri
186- لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ مَنْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ
عِنْدَ الْغَضَبِ
186. (Yang disebut) Orang kuat bukanlah yang menang bergulat. Orang kuat
hanyalah yang mampu menguasai dirinya sewaktu marah. (HR. Ahmad, Bukhari,
Muslim, dari Abu Hurairah)
187- لَيْسَ ِلأَحَدٍ فَضْلٌ عَلَى أَحَدٍ
إِلاَّ بِدِيْنٍ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ
187. Tiada keutamaan bagi seseorang melebihi orang lain kecuali sebab agamanya
atau amal shalihnya. (HR. Bukhari, dari ‘Uqbah bin Amir)
188- لَيْسَ لِلْعَامِلِ مِنْ عَمَلِهِ إِلاَّ
مَا نَوَاهُ
188. Amal tidak berguna bagi pelakunya kecuali amal yang diniatkannya
189- لَيْسَ مِنَّيْ إِلاَّ عَالِمٌ
أَوْ مُتَعَلِّمٌ
189. Bukan golonganku kecuali orang yang berilmu dan yang mempelajari ilmu
190- لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ
يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا
190. Bukan golonganku orang yang tidak mengasihi anak-anak kecil kami dan
(tidak pula) menghormati orang-orang tua kami. (HR. Tirmidzi, dari Anas)
HURUF MIM ( م )
191- الْمُؤْمِنُوْنَ عِنْدَ شُرُوْطِهِمْ فِيْمَا
أُحِلَّ
191. Orang-orang mukmin itu menurut syarat ketentuan mereka selama sesuai dalam
hal-hal yang dihalalkan
192- الْمَجَالِسُ بِاْلأَمَانَةِ
192. Majlis-majlis itu dengan amanah. (HR Khatib, dari Ali)
193- مُدَارَةُ النَّاسِ صَدَقَةٌ
193. Membimbing (ngemong, memimpin) orang itu shodaqah
194- الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
194. Seseorang itu bersama orang yang mencintainya
195- الْمُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ
195. Orang yang diajak bermusyawarah (konsultan) adalah orang yang dipercaya
(diberi amanat)
196- الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ
مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ
مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى
اللَّهُ عَنْهُ
196. (Yang disebut) Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin merasa selamat
/ aman dari (gangguan) lisan dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah
adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Alloh. (HR. Bukhari, Adu
Dawud, nasai, dari Ibnu ’Amr)
197- مَكَارِمُ اْلأَخْلاَقِ أَعْمَالُ أَهْلِ الْجَنَّةِ
197. Akhlakul Karimah merupakan perilaku penduduk surga.
198- مَنْهُوْمَانِ لاَ يَشْبَعَانِ: طَالِبُ
عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا
198. Ada dua orang serakah yang tidak merasa kenyang (puas), yaitu pencari ilmu
dan pencari dunia. (HR. Thabrani, dari Ibnu Umar)
199- مَنْ أَتَاهُ أَخُوْهُ مُتَنَصِّلاًفَلْيَقُلْ
ذَلِكَ مِنْهُ مُحِقًّا كَانَ
أَوْ مُبْطِلاً فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ
لَمْ يَرِدْ عَلَى الْحَوْضِ
199. Siapa saja yang didatangi temannya sambil memberikan alasan (karena suatu
kesalahan), maka hendaklah menerima alasan itu darinya, baik benar ataupun
tidak benar. Jika tidak melakukan seperti itu, maka ia tidak akan sampai ke
telaga (kautsar) di surga. (HR. Hakim, dari Abu Hurairah)
200- مَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ
يُسْرَعْ بِهِ نَسَبُهُ
200. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dipercepat nasabnya
201- مَنْ أَحَبَّ اللَّهَ اسْتَحْيَا
201. Barangsiapa yang tidak mencintai Alloh, (seharusnya) ia merasa malu
202- مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ
يُرِيْدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ
202. Barangsiapa yang mengambil harta orang lain dengan maksud untuk melunasi
(hutangnya) maka Alloh membayarkan dari hutangnya. (HR. Ahmad, Bukhari, Ibnu
Majah, dari Abu Hurairah)
203- مَنْ أَمَرَ بِمَعْرُوْفٍ فَلْيَكُنْ
أَمْرُهُ بِمَعْرُوْفٍ
203. Barangsiapa yang memerintahkan kepada yang makruf (kebaikan), hendaklah
perintahnya itu secara ma’ruf (baik, bijaksana). (HR. Baihaqi, dari Ibnu Umar)
204- مِنَ الْبِرِّ أَنْ تَصِلَ صَدِيْقَ
أَبِيْكَ
204. Diantara amal kebajikan adalah menyam-bung tali persaudaraan dengan teman
bapakmu
205- مَنْ يَدَا جَفَا
205. Barangsiapa yang membantu, ia merasa berat
206- مَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ
206. Barangsiapa yang bertawadhu’ karena Alloh, maka Alloh mengangkat
derajatnya
207- مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ
لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
207. Siapa saja yang menyeret pakaiannya secara sombong, maka Alloh tidak akan
melihatnya di hari kiamat. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai
dan Ibnu Majah, dari Ibnu Umar)
208- مَنْ جَلَبَ عَلَى الْخَيْلِ
يَوْمَ الرِّهَانِ فَلَيْسَ مِنَّا
208. Siapa yang meneriaki kudanya (agar semangat) di hari perlombaan, ia bukan
golonganku. (HR. Thabrani, dari Ibnu Abbas)
209- مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
209. Diantara kebagusan Islam seseorang adalah ia meninggalkan apa saja yang tidak
ada artinya
210- مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ
فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
210. Siapa yang menunjukkan pada kebaikan, ia memperoleh pahala yang sama
seperti orang yang melakukannya, (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dari
Ibnu Mas’ud)
211- مَنْ ذَكَرَ رَجُلاً بِمَا
فِيْهِ فَقَدِ اغْتَابَهُ
211. Siapa yang mengungkap keburukan seseorang, sungguh ia telah menggunjingnya
(ghibah). HR. Hakim, dari Abu Hurairah)
212- مَنْ رَحِمَ وَلَوْ ذَبِيْحَةَ
عُصْفُوْرٍ رَحِمَهُ اللَّهُ
212. Siapa yang berkasih sayang sekalipun terhadap burung emprit ketika
disembelih, maka Alloh akan mengasihsayanginya. (HR. Bukhari)
213- مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ
أَخِيْهِ رَدَّ اللَّهُ عَنْ
وَجْهِهِ النَّارَ
213. Siapa yang menolak (celaan) demi kehormatan saudaranya, Alloh akan menolak
neraka dari wajahnya. (HR. Tirmidzi, dari Abu Darda’).
214- مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْلَمَ
فَلْيَلْزَمِ الصُّمْتَ
214. Siapa yang merasa senang diselamatkan Alloh, hendaklah ia senantiasa diam.
(HR Baihaqi, dari Anas)
215- مَنْ صَمَتَ نَجَا
215. Siapa yang diam akan sukses / selamat.
216- مَنْ عَامَلَ النَّاسَ فَلَمْ
يَظْلِمْهُمْ وَصَدَّقَهُمْ فَلَمْ يَكْذِبْهُمْ وَوَعَدَهُمْ
فَلَمْ يَخْلِفْهُمْ فَهُوَ مِمَّنْ كَمَلَتْ
مُرُوْءَتُهُ وَ ظَهَرَتْ عَدَالَتُهُ
وَوَجَبَتْ أُخُوَّتُهُ
216. Siapa yang hidup bermuamalah dengan sesamanya, lalu tidak menzhalimi
mereka, membenarkan dan tidak membohongi mereka, menepati janji dan tidak
melanggarnya, maka ia tergolong orang yang sempurna muru’ahnya (kewibawaannya),
nyata keadilannya, dan benar-benar ikhlas persaudaraannya
217- مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا
217. Siapa yang memalsukan, ia bukan dari golongan kami. (HR. Tirmidzi, dari
Abu Hurairah)
218- مِنْ فِقْهِ الرَّجُلِ رِفْقُهُ
فِيْ مَعِيْشَتِهِ
218. Diantara tanda kepintaran seseorang ialah kelemah-lembutannya dalam penghidupannya.
219- مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ
وَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَ الْيَوْمِ اْلآَخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
219. Siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, supaya tidak menyakiti
tetangganya. Siapa yang beriman pada Alloh dan hari akhir, supaya menghormati
tamunya. Siapa yang beriman pada Alloh dan hari akhir, supaya berbicara baik
atau diam. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasaai, dari Abu Suraikh dan Abu
Hurairah)
220- مَنْ يَضْمَنْ لِيْ مَا بَيْنَ
لِحْيَتِهِ وَ مَا بَيْنَ
رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةُ
220. Siapa yang memberi jaminan padaku pada apa yang ada di sekitar kedua
rahang (menjaga mulut) dan kedua kakinya (menjaga alat kelamin), maka aku
menjaminnya masuk surga. (HR. Bukhari, dari Sahl bin Sa’ad)
221- مَا آمَنَ بِالْقُرْآنِ مَنِ
اسْتَحَلَّ مَحَارِمَهُ
221. Tidaklah beriman kepada Al-Qur’an orang yang menghalalkan apa yang
diharamkan Qur’an
222- مَا حَاكَ فِيْ صَدْرِكَ
فَدَعْهُ
222. Apa saja yang maju-mundur (perasaan ragu-ragu) dalam dadamu, maka
tinggalkanlah. (HR. Thabrani, dari Abu Umamah)
223- مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ
وَنَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ
عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ
223. Tidak rugi orang yang istikhoroh, tidak menyesal orang yang bermusyawarah,
dan tidak miskin orang yang hidup hemat. HR. Thabrani, dari Anas)
224- مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ
صَدَقَةٍ
224. Harta tidak berkurang sebab shodaqah
225- مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غَفَرَ لَهُمَا
قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا
225. Tiada dua orang muslim bertemu lalu berjabatan tangan, kecuali dosanya
diampuni sebelum keduanya berpisah. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dari
Barra’)
226- مَا قَلَّ وَ كَفَى
خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَ
أَلْهَى
226. Sesuatu yang sedikit tapi mencukupi itu lebih baik daripada banyak tapi
menyebabkan kelengahan. (HR. Abu Ya’la, dari Abu Sa’id)
HURUF NUN ( ن )
227- النَّدَمُ تَوْبَةٌ
227. Penyesalan merupakan taubat. (HR. Ahmad, Bukhari, dll dari Ibnu Ma’ud dan
Anas)
228- النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ
228. Kaum wanita merupakan belahan (saudara kandung) kaum lelaki
229- نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ : الصِّحَّةُ
وَ الْفَرَاغُ
229. Ada dua bentuk nikmat yang membuat banyak orang tertipu/lupa, yaitu
kesehatan dan kesempatan. (HR. Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Ibnu ABbas).
230- نِعْمَتِ الدَّارُ الدُّنْيَا لِمَنْ تَزَوَّدَ مِنْهَا
ِلآخِرَتِهِ
230. Sebaik-baik rumah ialah dunia bagi orang yang menjadikannya sebagai sarana
/ tempat mengumpulkan bekal untuk akhiratnya
231- نَفَقَةُ الرَّجُلِ عَلَى أَهْلِهِ صَدَقَةٌ
231. Nafkah yang diberikan suami kepada keluarganya (isteri-anak) merupakan
shaqadah. (HR. Bukhari dan Tirmidzi, dari Ibnu Mas’ud)
232- النَّاسُ رَجُلاَنِ : عَالِمٌ وَمُتَعَلِّمٌ وَلاَ
خَيْرَ فِيْمَا سِوَاهُمَا
232. (Yang disebut) Manusia adalah dua orang, yaitu (1) orang yang ’alim
(berilmu) dan (2) orang yang belajar ilmu (pelajar, santri). Tidak ada kebaikan
pada selain kedua orang itu. (HR. Thabrani, dari ibnu Mas’ud)
233- النَّاسُ مَعَادِنُ
233. Manusia itu seperti barang tambang. (HR Baihaqi, dari Ibnu Abbas)
234- نِيَّةُ الْمُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
وَ عَمَلُ الْمُنَافِقِ خَيْرٌ
مِنْ نِيَّتِهِ
234. Niat orang mukmin lebih baik daripada amalnya. Sedangkan amal orang munafik
lebih baik daripada niatnya. (HR Baihaqi, dari Anas)
HURUF HA’ ( هـ )
235- الْهَمُّ نِصْفُ الْهَرَمِ
235. Al-Hamm (Kecemasan, kekhawatiran, duka) adalah separoh kepikunan
236- هَلْ يَكُبُّ النَّاسَ عَلَى
وُجُوْهِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
236. Bukankah yang membuat wajah manusia tertelungkup (merasa malu, hancur) itu
hasil dari lisannya
237- هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَ تُرْزَقُوْنَ إِلاَّ
بِضُعَفَائِكُمْ
237. Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki disebabkan orang-orang lemah di
kalangan kalian
238- هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُوْنَ
238. Hancurlah orang-orang yang suka mengorek masalah secara dalam dan
njelimet. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dariIbnu Mas’ud)
239- هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
بِالْغُلُوِّ فِى الدِّيْنِ
239. Umat sebelum kamu hancur disebabkan berlebih-lebihan / keterlaluan dalam
beragama
240- هِمَّةُ الْعُلَمَاءِ الرِّعَايَةُ وَ هِمَّةُ السُّفَهَاءِ
الرِّوَايَةُ
240. Himmah (kemauan) para ulama adalah ar-Ri’ayah (memelihara, mengatur,
membim-bing), sedangkan himmah (kemauan) orang bodoh adalah mendongeng /
bercerita. (HR. Ibnu ’Asakir, dari Hasan scr mursal).
HURUF WAWU ( و )
241- الْوَحْدَةُ خَيْرٌ مِنْ جَلِيْسِ
السُّوْءِ وَ الْجَلِيْسُ الصَّالِحُ
خَيْرٌ مِنَ الْوَحْدَةِ
241. Bersendirian lebih baik daripada bergaul dengan orang yang buruk, dan
bergaul dengan orang shalih lebih baik daripada sendirian. (HR. Hakim dan
Baihaqi, dari Abu Dzar)
242- وَيْلٌ لِلَّذِيْ يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمُ
242. Celakalah bagi orang (pelawak) yang berbicara secara bohong / dibuat-buat
agar orang-orang mentertawakannya
243- وَيْلٌ ِلأُمَّتِيْ مِنْ عُلَمَاءِ السُّوْءِ
243. Celakalah bagi umatku dari kalangan ulama’ yang buruk. (HR Hakim, dari
Anas)
244- وَيْلٌ لِلْمُكْثِرِيْنَ إِلاَّ مَنْ قَالَ
بِالْمَالِ هَكَذَا هَكَذَا
244. Celakalah bagi orang yang menumpuk-numpuk harta sebanyak mungkin, kecuali
orang yang mengatakan bahwa uang ini digunakan untuk ini, sedangkan yang ini
digunakan untuk itu. (HR. Ibnu Majah, dari Abu Sa’id)
HURUF YA’ ( ي )
245- يَسِّرُوْا وَ لاَ تُعَسِّرُوْا
وَ بَشِّرُوْا وَ لاَ تُنَفِّرُوْا
245. Permudahlah dan jangan mempersulit, bari kabar gembira dan jangan membuat
mereka lari (kapok, jera / tidak suka)
246- الْيَمِيْنُ حِنْثٌ أَوْ نَدَمٌ
246. Bersumpah itu berakibat pelanggaran (dosa) atau penyesalan
247- الْيَوْمَ الرِّهَانُ وغَدًا السِّبَاقُ وَالْغَايَةُ
الْجَنَّةُ وَالْهَالِكُ مَنْ دَخَلَ النَّارَ
247. Hari ini pasang taruhan (tombo-an, judi). Besok perlombaan. Tujuan
akhirnya adalah surga, sedangkan orang yang rusak/hancur adalah orang masuk
neraka
248- يَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ
وَ إِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّءْبُ مِنَ الْغَنَمِ الْقَاضِيَة
248. Tangan (pertolongan) Alloh menyertai jama’ah. Srigala hanyalah memakan
kambing yang memisahkan dari gerombolannya. (HR Tirmidzi, dari Ibnu Abbas)
249- يُحِبُّ اللَّهُ الْعَامِلَ إِذَا
عَمِلَ أَنْ يُحْسِنَ
249. Alloh mencintai seorang pekerja yang memperbagus pekerjaannya. (HR
Thabrani, dari Kulaib bin Syihab)
250- يُبْصِرُ أَحَدُكُمْ الْقَذَى فِيْ عَيْنِ أَخِيْهِ
وَ يَنْسَى الْجِذْعَ فِيْ
عَيْنِهِ
250. Seseorang diantara kalian ada dapat melihat kotoran (“ketek”) di mata
saudaranya. Sementara itu ia sendiri lupa (tak sadar, tak nampak) ada batang
pohon didepan matanya
251- الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ
السُّفْلَى وَ ابْدَأْ بِمَنْ
تَعُوْلُ
251. Tangan yang atas (pemberi sedekah) lebih baik daripada tangan yang bawah
(pengemis). Dan mulailah (memberi sedekah, nafkah) kepada orang yang menjadi
tanggungannya. (HR Ahmad, Thabrani, dari Ibnu Umar)
252- يَكُوْنُ فِيْ آخِرِالزَّمَانِ عُبَّادٌ
جُهَّالٌ وَ قُرَّاءٌ فَسَقَةٌ.
252. Di akhir jaman nanti bakal ada ahli-ahli ibadah yang bodoh dan ahli-ahli
qiro’ah (pembaca Qur’an) yang fasik (=perilakunya keluar dari Qur’an). (HR. Abu
Nu’aim, dari Anas).